Pekanbaru, Verostv.com – Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bersatu Riau melalui M.Arsyad sangat heran dengan kebijakan yang diambil oleh Gubernur Riau.Dimana saat menyampaikan bahwa defisit anggaran dan tidak melaksanakan kegiatan tapi Gubri malah menambah tenaga ahli.Hebatnya lagi tenaga ahli ini merupakan kader PKB yang jelas jelas merupakan kader dari partai yang Gubri pimpin.
“Saat ini Gubri Abdul Wahid selalu curhat dimana mana bahwa Pemrov Riau devisit anggaran yang begitu besar.Bahkan untuk mensiasati devisit tersebut Gubri tidak akan melakukan kegiatan pada tahun ini.Gubri Abdul Wahid lebih memfokuskan pada gaji pegawai dan juga menyelesaikan tunda bayar yang cukup besar,”ujar Arsyad.
“Lucunya apa yang disampaikan oleh Gubri sangat bertolak belakang dengan langkah yang diambilnya.Gubri Abdul Wahid menempatkan dua orang kader PKB di Instansi yang berbeda.Kedua orang tersebut adalah Tata Maulana yang ditempatkan sebagai tenaga ahli di Dinas ESDM dan Dani M Nursalim ditempat pada Bappeda Riau.”lanjut M.Arsyad.
“Jika benar anggaran devisit bukankan penambahan tenaga ahli ini makin menguras anggaran APBD Riau.Selain itu jika tidak ada kegiatan pada tahun ini kenapa mesti menambah tenaga ahli.Bukankah ini sebagai bentuk penghambur hamburan anggaran APBD.Kedua tenaga ahli ini hanya akan makan gaji buta tanpa melakukan apa apa”tambah M.Arsyad
“Apa yang dilakukan Gubri ini makin menambah pertanyaan ditengah tengah masyarakat.Sikap gubernur bagaikan bertolak belakang dengan ucapannya.Disaat mengeluh devisit dimana mana malah mengambil kebijakan yang makin memberatkan APBD.Gubri haruslah bisa jadi negarawan yang ucapan dengan perbuatan sejalan.Bukan seperti kebanyakan politikus yang kadang ucapan dan perbuatan bertolak belakang.”
Dalam kesempatan kali ini M.Arsyad juga menyorot seperti mengajak emaskan PKB.Padahal partai pengusung bukan hanya PKB.
“Kita juga melihat bahwa saat ini PKB seperti anak emas.Padahal partai pengusung bukan hanya PkB.Tapi juga diusung oleh PDIP dan Nasdem.Jika cuma PKB pasti Abdul Wahid tidak akan maju sebagai Gubernur Riau.Karena batas pencalonan tidak memenuhi,”terang M.Arsyad.
“Kita harap Abdul Wahid jangan bagai kacang lupa kulitnya.Mereka yang telah berjuang jangan begitu mudah dicampakkan.Perlakuan yang adil dan proporsional harus bisa dirasakan oleh semua partai pengusung.Jangan mentang mentang sudah jadi Gubri maka bisa menyampaikan orang orang yang berdiri dibelakang dengan begitu mudah.Jika orang yang telah berjuang saja dilupakan bagaimana dengan nasib kami rakyat kecil ini,pungkas M.Arsyad.