Dominan Masa Aksi PT First Resources di Bayar Murah, Ketua Umum Relawan Prabowo Gibran Minta Polisi Tangkap Provokator Penyebar Fitnah

Pekanbaru, Verostv.com – Ketua Umum Relawan Prabowo Gibran kembali menyampaikan Rasa Keprihatinannya terhadap para Kelompok yang selalu berbuat ulah, menghembuskan Berita Bohong, Fitnah yang sangat Keji dan acap kali Merusak Kondusifitas.

Kendati pada prinsipnya Aksi Murahan seperti itu tidak perlu disikapi, namun Ketua Umum Relawan Prabowo Gibran khawatir terhadap pihak-pihak yang sebenarnya tidak tahu, namun hanya karena dibayar murah, Justru terlibat menjadi Korban atas ulah seseorang yang menjadi Provokator atas Pelaksanaan Aksi Demo Murahan seperti itu.

Padahal menurut informasinya, Aktor Intelektual yang mendalangi Aksi Murahan itu merupakan seseorang yang masuk Kategori Preman, alias Golongan Buta Huruf. Kabarnya, sosok yang menjadi Provokator atas Aksi seperti itu adalah Preman tak Sekolah alias Manusia Tukang Fitnah, dari beberapa Sumber, yang bersangkutan kerap bersikap Toksit seperti itu, Mencari Uang serta Memperoleh Kehidupannya dengan cara-cara Haram seperti itu.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (GARAPAN) pastikan, bahwa pihaknya segera berkirim Surat ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri, berharap Gerombolan Preman seperti itu di Tertibkan.

Bagi Aktivis Anti Korupsi Lulusan Kampus Universitas Riau dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, bahwa pihaknya ikut bertanggung Jawab, apabila Kondusifitas terganggu, apalagi kalau itu menyangkut dengan ASTA CITA dari bapak Presiden RI dan Wakil Presiden RI.

“Semua Pihak bertanggung Jawab dalam Menjaga Ketertiban di Negeri ini, Tidak ada tempat bagi Kelompok Haram Pengacau Kedamaian. Karena yang kami Khawatirkan adalah bisa saja Merusak Kehidupan yang Harmonis, sehingga berdampak pada Ketakutan dan Kecemasan, Investor-pun ikut berfikir dua kali dalam Menyalurkan Investasinya di Negeri ini” ungkap Larshen Yunus.

Ketua Umum DPP GARAPAN itu Juga menyatakan, bahwa Aksi Demonstrasi yang dilakukan oleh Gerombolan Preman yang membungkus dirinya seperti bahagian dari Organisasi Masyarakat (Ormas) di Jakarta, ternyata Faktanya Juga tidak mewakili suara Mayoritas Masyarakat di Provinsi Riau.

Menurut Ketua Larshen Yunus, Aksi Murahan itu sedikit banyaknya telah Menghembuskan Fitnah yang sangat Keji, hingga akhirnya berbagai pihak jadi bingung dan selisih faham.Aksi Demo seperti itu Lebih bersifat Sektoral dan tidak Mencerminkan Kepentingan Rakyat Riau secara Keseluruhan.

Ketum Relawan Prabowo Gibran yang diketahui juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau itu juga tegaskan lagi, bahwa Masa Aksi Demonstrasi yang dilakukan di Jakarta itu Murni 100% Masa Bayaran Murahan, Merusak Citra dan Nama Baik dari First Resources Group.

“Mereka itu Tidak Mewakili Masyarakat Riau, Coba Pak Polisi Cek Identitas KTP-nya. Mayoritas dari Mereka adalah Masa Bayaran dengan harga yang sangat murah. Aparat Penegak Hukum (APH) harus bersikap!” menjelaskan bahwa First Resources Group Ltd, yang menjadi sasaran dalam Demonstrasi tersebut sudah memberikan Kontribusi yang Besar dan Nyata bagi Pembangunan dan Perekonomian di Wilayah Provinsi Riau” ujar Aktivis Larshen Yunus.

Bagi Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu, segala bentuk Tuduhan yang dilontarkan kepada Perusahaan tersebut perlu dibuktikan Secara Hukum. Sangat Tidak Bijak Jika masalah seperti itu, Tanpa disertai dengan Bukti dan Data yang Nyata!!! serta juga mestinya diselesaikan dengan cara-cara yang tidak dapat Merusak Citra daerah kita di Wilayah Provinsi Riau ini” ungkap Larshen Yunus.

Lanjutnya lagi, bahwa DPP GARAPAN maupun DPD I KNPI Provinsi Riau Bersaksi, bahwa First Resources Group telah lama Berkontribusi besar melalui Skema Pembayaran Pajak, Penyediaan Lapangan Kerja, serta Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kami Juga berkali-kali mendorong Kelompok tersebut untuk selalu Tabbayun, kalau mau uang Jajan, yah disampaikan saja baik-baik, Jangan justru Menyebar Fitnah murahan seperti itu. Tegas ya, bahwa Aksi yang dilakukan mereka tergolong Norak dan Memalukan! Mereka itu Terkejut Badan, mungkin lagi dapat uang yang tak seberapa, sudah Berbusung Dada pula, merasa pintar dan tahu segalanya, padahal Jejak Rekamnya kita semua sudah tahu, Lebih Hina dari seorang Gembel! Pokoknya Wallahuallam Bissawab” pungkas Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya.

Ketua KNPI Riau itu selalu mengatakan, agar siapa saja yang ingin menyampaikan Aspirasi haruslah didasari dengan Data dan Fakta yang cukup, bukan sekedar cuap-cuap, omon-omon dan Demo murahan seperti itu. Masyarakat sekarang sudah semakin cerdas, Jadi kalaupun aksi demo itu masuk dalam Pemberitaan, maka semua pihak sudah bisa membacanya, bahwa itu hanyalah Gerakan Nasi Bungkus tanpa dasar yang kuat.

“Agar setiap Permasalahan yang ada, dapat diselesaikan melalui Jalur Hukum yang tepat, bukan dengan Aksi Demo yang berpotensi merugikan Kepentingan Daerah seperti itu, Rusak Wajah Provinsi Riau dimata Daerah Lainnya” kesal Ketum Relawan Prabowo Gibran, Larshen Yunus.

Aksi yang di Lakukan oleh Sekelompok Orang, yang kerap Mengklaim dari Organisasi tertentu pada Hari Kamis (9/1/2025) di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) menuntut Presiden RI Prabowo Subianto, Menko Polkam Budi Gunawan, serta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk Memproses Hukum First Resources Group benar-benar Asal Bunyi, alias ASBUN, justru dengan Aksi seperti itu, Polisi didesak untuk Segera Menangkap Provokator maupun Dalang dari Aksi Fitnah seperti itu. Apalagi dilakukan oleh Masa Bayaran, yang tidak ber-KTP Riau. Mereka tanpa dasar Menuduh First Resources Group telah Merugikan Negara sebesar Rp.1,4 Triliun terkait dengan Kebocoran Pajak, bahkan yang lebih Lucu lagi, Gerombolan Preman Buta Huruf itu sok-sok an Meminta pihak Uni Eropa menghentikan pembelian minyak sawit dari perusahaan tersebut, inilah yang disebut dengan JOLMA TE, sekolah tak ada! hanya karena baru dapat uang yang tak seberapa, sudah bertingkah Norak seperti itu.

Hingga berita ini diterbitkan, Jum’at (10/1/2025) Ketua KNPI Provinsi Riau kembali mengajak semua pihak untuk selalu Tabbayun. Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan masalah!!! Silahkan buat Laporan, Jangan Justru Menyebar Fitnah seperti itu, Kami menilai bahwa Aksi Demonstrasi tersebut bisa berdampak buruk terhadap Citra Riau, yang selama ini menggantungkan sebagian besar Perekonomiannya pada sektor Perkebunan Kelapa Sawit.

“Sekali lagi Kami mengajak semua pihak untuk Menyelesaikan masalah seperti itu dengan cara-cara yang Arif dan Lebih Bijaksana Lagi. serta Mengutamakan Dialog yang Konstruktif dan Pendekatan Silaturrahim yang Persuasif.” akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *